WartaJuara.com – Sebuah logo adalah simbol yang bisa menjadi sebuah representasi visual dari sebuah entitas. Yang mana ketika itu adalah Logo Sebuah Ibu Kota Nusantara. Tentunya didalamnya harus mengandung makna mendalam tentang ke Indonesiaan. Indonesia yang kaya akan kebudayaan, alam dan sejuta pesonanya.
Presiden Joko Widodo pada Selasa 25/05/2023 Resmi meluncurkan Logo Resmi Ibu Kota Nusantara yakni Hasil dari seleksi Ribuan Peserta Pembuatan Logo IKN. Yang dimenangkan oleh Aulia Akbar setelah dipilih oleh 500an Ribu Voter.
“Dan juga memperkuat ikhtiar usaha kita bersama untuk berkontribusi bagi percepatan pembangunan IKN kita, ibu kota masa depan Indonesia,” kata Jokowi.
Kepala Negara pun berharap nantinya IKN bisa tumbuh sejajar dengan kota besar lain di dunia seperti New York, Washington DC, Sydney, Canberra dan sebagainya. “Di sini ada Jakarta, ada di sana Nusantara. Jadi ini negara besar, bangsa besar. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya luncurkan logo IKN,” tambah Jokowi.
Sementara itu, dilansir dari laman resmi IKN Nusantara, logo Pohon Hayat dijelaskan sebagai simbol dasar yang tumbuh dari lima akar ideologi bangsa (Pancasila), tumbuh mengalir jadi tujuh batang gugus pulau besar di Indonesia.
Apakah Pohon Hayat Itu ?
Dikutip dari Jurnal yang ditulis oleh Muhajirin berjudul “berjudul Dari Pohon Hayat Sampai Gunungan Wayang Kulit Purwa” Fakultas Bahasa Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Pohon hayat merupakan pohon yang mampu memberikan hayat atau kehidupan bagi umat manusia yang dipercaya memberikan pengayoman dan perlindungan serta mempertebal semangat dan keyakinan masyarakat.
Pada jaman kebudayaan Jawa Islam, kepercayaan terhadap pohon hayat tetap berkembang, bahkan bentuk gunungan wayang yang juga disebut kekayon kemudian ditafsirkan berasal dari bahasa Arab khayyu (kehendak), dan setelah mendapat akhiran an menjadi khayyu-an, khayyun, dan kayon (kekayon).
Perkataan kekayon ini berkaitan dengan kayu (pohon), dan gununggan wayang memang menggambarkan sebuah hutan yang lebat.
Jadi bentuk gunungan (kekayon) wayang kulit purwa merupakan perkembangan lebih lanjut dari pohon Kalpataru yang sudah terkenal sejak jaman kebudayaan Hindu Jawa.
Dalam pernyataan di atas jelas bahwa nama lain dari gunungan adalah pohon hayat, yang disebut juga dengan sebutan The Tree of Life atau pohon kehidupan.
Jadi motif pohon hayat merupakan unsur utama dari keseluruhan bentuk gunungan wayang kulit purwa.
Pohon hayat merupakan unsur yang paling utama pada bentuk gunungan. Istilah ’hayat’ berarti hidup atau kehidupan, jadi pohon hayat merupakan pohon yang memberikan kehidupan bagi semua makhluk hidup.
sumber : kompas.