Real Madrid, salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, dikenal dengan julukan “Los Galacticos” atau “Tim Superstar” karena kebiasaan mereka dalam membeli pemain-pemain top dunia. Sejarah “Galacticos” dimulai pada tahun 2000 ketika presiden klub Florentino Perez kembali menjabat dan mengubah filosofi klub dengan fokus pada pembelian pemain-pemain bintang yang akan meningkatkan popularitas klub dan membawa keberhasilan di pentas domestik maupun internasional.
Pada awal era “Galacticos”, Real Madrid berhasil mendatangkan pemain-pemain seperti Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, David Beckham, dan Michael Owen. Pemain-pemain ini tidak hanya membawa keberhasilan di lapangan, tetapi juga meningkatkan popularitas klub di seluruh dunia. Pada periode tersebut, Real Madrid berhasil meraih 2 gelar Liga Champions UEFA, 2 gelar La Liga, dan 1 Piala Interkontinental.
Era “Galacticos” berlanjut pada tahun 2009 ketika Cristiano Ronaldo dibeli dari Manchester United dengan harga rekor dunia saat itu. Bersama dengan pemain-pemain seperti Sergio Ramos, Karim Benzema, dan Luka Modric, Ronaldo membantu Real Madrid meraih 4 gelar Liga Champions UEFA, 2 gelar La Liga, dan 3 Piala Super UEFA.
Meskipun era “Galacticos” dianggap sukses secara prestasi, beberapa kritik muncul terkait biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pemain-pemain top dan dampaknya pada keseimbangan keuangan klub. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa era “Galacticos” membawa Real Madrid ke level yang sama sekali berbeda dalam hal popularitas dan prestasi.
Sampai saat ini, Real Madrid masih terus menjaga julukan “Galacticos” dengan mendatangkan pemain-pemain bintang seperti Eden Hazard, Luka Jovic, dan Vinicius Junior. Namun, klub juga menekankan pada pembentukan akademi dan pengembangan pemain muda untuk memastikan keseimbangan keuangan dan jangka panjang kesuksesan klub.