WartaJuara.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 digelar serentak pada November mendatang. Parpol pun tidak ingin ketinggalan hiruk-pikuk mendorong jagoan yang diusung. Beberapa nama kini coba dimunculkan oleh tiap partai. Tentunya tetap mengukur kapasitas kandidat yang disorong, terutama di Samarinda.
Seperti yang dilakukan PAN Samarinda misalnya. Partai dipimpin Zulkifli Hasan itu tengah bersiap menyusun tim pemenangan pilkada sembari menyisir peluang untuk mengusung kader sendiri. Baik itu untuk menjadi calon wali kota atau wakil wali kota di Pilkada Kota Tepian. “Kami coba menyiapkan tim pilkada untuk membuka penjaringan untuk umum. Tapi kami juga memberi ruang dan siap untuk mendukung kader sendiri yang tertarik maju,” ungkap Suparno, Sekretaris DPC PAN Samarinda, kemarin (17/4/2024) siang.
PAN Samarinda cukup percaya diri mengusung kadernya saat gelaran Pilkada Samarinda kali ini. Beberapa nama diapungkan untuk bisa ditawarkan ke koalisi nantinya. Nama pertama yang didorong adalah Ketua DPC PAN Samarinda, Jasno. Kemudian ada pula nama M. Darlis Pattalongi, Armen dan Erwin Izharuddin. “Kami pikir nama-nama ini sudah memiliki popularitas yang tinggi di Samarinda,” tuturnya.
Harus diakui nama-nama yang disebutkan tersebut bukan isapan jempol belaka. Jasno misalnya, merupakan politisi yang sudah berhasil duduk ketiga kali di DPRD Samarinda. Bahkan pada pemilu lalu ia menjadi caleg terpilih dengan perolehan dukungan terbanyak kedua se-Samarinda dengan meraup 6.195 suara. Kemudian ada nama M. Darlis Pattalongi yang sebelumnya pernah mencicipi Pilkada di Samarinda sebagai calon wakil wali kota. Sepak terjangnya di dunia politik juga sudah cukup lama, terutama di DPRD Kaltim.
Selanjutnya ada nama Erwin Izharuddin, saat ini Erwin menjabat wakil bendahara umum DPP PAN. Maka bisa dipastikan dukungan dari pengurus pusat akan besar mengalir, selain itu namanya juga cukup populis di Samarinda. Terakhir ada nama Armen, sempat duduk satu periode di DPRD Samarinda. Selain itu Armen juga merupakan pentolan PAN Kaltim, sehingga pengalaman politiknya juga cukup banyak.
Kendati demikian, PAN Samarinda masih perlu menakar elektabilitas keempat nama tersebut lewat lembaga survei nantinya. Jika hasilnya bagus, tentu partai berlambang matahari terbit ini bakal berupaya mengusung kader sendiri. Entah sebagai calon wali kota atau calon wakil wali kota. “Masih dinamis. Tapi kalau ada peluang tentu upayakan usung kader sendiri,” tegas Suparno lagi.
Apalagi untuk mengusung pasangan calon (paslon), PAN perlu berkoalisi dengan partai lain agar memenuhi syarat 20 persen ambang batas keterwakilan atau minimal 9 kursi di DPRD sesuai hasil Pileg 2024. “Kami akan membangun komunikasi dengan partai lain. Termasuk parpol yang ada di KIM (Koalisi Indonesia maju) yang memenangkan Prabowo-Gibran,” singkatnya.
Setali tiga uang, DPD Golkar Samarinda juga melakukan hal serupa dengan PAN. Selain memantapkan peluang calon wali kota mendapat mandat dari pengurus pusat, mereka juga bersiap membuka penjaringan calon yang minat berlaga menggunakan perahu Golkar. “Besok kami pleno di internal DPD dulu. Sekaligus mengkonfirmasi kesiapan calon wali kota yang mendapat mandat atau rekomendasi sementara dari DPP,” ujar Plt Ketua DPD Golkar Samarinda, Nidya Listiyono dikonfirmasi via ponsel pribadinya.
Diketahui, DPP Golkar telah memanggil 1.164 kader yang diberi mandat untuk membangun kerja politik mempersiapkan pencalonan diri dalam pilkada se-Indonesia. Sementara untuk di Kota Tepian, caleg terpilih hasil Pileg 2024 untuk DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Samarinda Dr. Andi Satya Adi Saputra yang mendapat amanah tersebut.
“Perlu konfirmasi dulu. Siap maju atau tidak mengingat aturan mewajibkan dia harus mundur jika maju di Pilkada. Jika siap, maka penjaringan yang kami buka hanya mencari sosok kandidat wakil wali kota saja,” sebutnya.
Hasil pleno internal di DPD juga bakal memutuskan untuk membentuk tim pilkada yang bertugas membangun koalisi dengan partai lain. Terkait koalisi, kata Tyo, begitu dia disapa, Golkar membuka ruang ke semua partai yang berhasil menempatkan perwakilannya merujuk hasil Pileg 2024 Februari lalu.
Dari hasil pileg teranyar, Golkar berhasil menempatkan delapan orang kadernya untuk duduk di DPRD Samarinda periode 2024-2029. Hal itu membuat beringin kekurangan satu kursi untuk mampu mengusung paslon sehingga koalisi jadi harga mutlak agar Golkar bisa mengajukan calon wali kota dan wawali di pilkada November mendatang.
“Kami terus intens komunikasi untuk bangun koalisi. Khususnya partai di koalisi KIM. Baru-baru ini kami sudah komunikasi dengan PAN tapi belum ada hasil. Masih cair,” katanya mengakhiri. (bct)