WartaJuara.com – Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim, membuat banyak aspek yang jadi perhatian khusus untuk dipersiapkan. Salah satunya, ialah perhatian terhadap kebutuhan dasar salah satunya mengenai ketahanan pangan.
Apalagi selama ini seluruh daerah di Kaltim, termasuk Samarinda masih bergantung pasokan pangan dari daerah lain. Maka perlu ada perubahan terhadap kebutuhan dasar ini. Jangan hanya melihat atau memerhatikan masalah infrastruktur semata.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia yang angkat bicara mengenai masalah ini. Dirinya meminta Pemkot Samarinda dapat mengatasi persoalan ketahanan pangan secara jangka panjang di Kota Tepian. Apalagi Samarinda masuk dalam 3 daerah penyangga utama IKN.
“Lebih baik harus ada kerja sama antara pemkot dan pemprov untuk mencari potensi lahan yang luas agar bisa mengembangkan kebutuhan pangan, seperti lahan pertanian dan sebagainya,” ujar Shania.
Lanjutnya, sebagai daerah penyangga IKN, Samarinda harus siap untuk mengembangkan sektor pangan yang menjadi kebutuhan dasar. Saat ini yang dilihat, ketika ada lahan yang punya potensi untuk dikembangkan untuk kebutuhan pangan tapi malah di salah gunakan.
“Seharusnya harus bersiap diri terkait kebutuhan pangan untuk sepuluh tahun kedepan. Khusunya yang perlu diperhatikan adalah sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan dasar kita,” paparnya.
Lebih lanjut Shania mengatakan, menjadi penyangga IKN, Samarinda harus menyiapkan
formulasi khusus untuk sektor pangan. Mulai dari membuka lahan pertanian hingga menyiapkan teknologi pertanian. Sehingga petani pun bisa termotivasi untuk menjual hasil produksinya.
“Artinya dengan perpindahan IKN ke Kaltim permintaan – permintaan kebutuhan dasar itu akan meningkat, dan hal tersebut yang harus dipikirkan untuk bisa sama- sama memaksimal potensi tersebut,” pungkasnya. (adv/bct)