WartaJuara.com – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim memastikan Rp 427 Miliar anggaran terpotong. Pemotongan tersebut akibat dari efisiensi APBD Kaltim akibat dari kebijakan Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim, Aji Firnanda, mengatakan angka efisiensi yang dikenakan awalnya Rp 500 miliar, namun saat dihitung ulang kembali nilainya menyusut menjadi Rp 427 miliar saja. Sehingga cuan yang dikelola PUPR di tahun ini dati Rp 3,6 triliun kini hanya menjadi Rp 3,2 triliun saja.
“Dengan anggaran yang banyak terpotong adalah dana perjalanan dinas, kurang lebih mencapai 75 persen,” sebut Firnanda saat diwawancarai usai Rapat Dengar Pendapat, Selasa (15/04/2025) siang.
Selain perjalanan dinas, Firnanda juga menyebutkan beberapa anggaran fisik turut disesuaikan dengan skala prioritas pembangunan. Rerata penanganan jalan yang paling banyak dikerjakan, sementara pembangun gedung hanya ada beberapa buah saja.
“Insyaallah aman saja untuk kinerja PUPR akibat pergeseran anggaran ini,” tegas Firnanda.
Begitu pula nantinya di anggaran perubahan, volume pertambahan untuk proyek fisik juga akan disesuaikan. Mengingat skala prioritas menjadi fokus utama PUPR di tahun anggaran kali ini. “Kami tetap melihat dulu kemampuan keuangan daerah. Kalau dirasa cukup baru kami siapkan rencana kerjanya,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh menyampaikan pergeseran anggaran atau refocusing itu dilakukan untuk mengakomodir program gubernur baru. Fokus utamanya untuk penanganan masalah pendidikan dan kesehatan.
“Sebenarnya bukan hanya perjalanan dinas saja, disaat pemerintah melakukan refocusing anggaran karena ada program-program Gubernur baru yang harus diakomodir, maka terjadilah refocusing,” ujar politikus Golkar ini saat ditemui usai RDP bersama Dinas PUPR.
Kemudian, menurutnya jika memungkinkan dan waktunya mencukupi maka akan dialokasikan ke anggaran Perubahan tahun ini. Kalaupun tidak maka akan dianggarkan kembali ke anggaran murni tahun depan.
“Itu berlaku untuk semua dinas,” tutup Abdulloh. (bct)