Wartajuara.com, Jakarta – Pemilihan presiden dan anggota parlemen di Turki telah berlangsung. Saat ini, hasil persaingan antara Erdogan dan Kilicdaroglu masih belum dapat dipastikan. Pemungutan suara ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara di atas 50%, maka keduanya akan bertarung kembali pada tanggal 28 Mei mendatang.
Pimpinan aliansi oposisi, Kemal Kilicdaroglu, pada Senin (15/05) pagi menyatakan bahwa ia akan menerima keputusan elektoral untuk melakukan pemungutan suara putaran kedua. Kilicdaroglu menyampaikan keyakinannya bahwa ia akan memenangkan putaran kedua melawan Presiden petahana Recep Tayipp Erdogan, ketika berbicara bersama pimpinan aliansi enam partai.
“Jika negara kita menentukan dua putaran, tentu saja kami akan memenangkan putaran kedua,” ujar Kilicdaroglu kepada wartawan. “Dorongan untuk perubahan dalam masyarakat lebih dari 50%.”
Erdogan tetap optimis untuk memenangkan secara mutlak, namun tetap akan menerima putaran kedua. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa ia memperoleh “mayoritas” suara dalam pemilihan presiden pada hari Minggu (14/05). Erdogan mengklaim memiliki “keunggulan nyata” atas saingan utamanya, meskipun proses penghitungan masih berlangsung pada dini hari Senin (15/05).
“Dalam satu putaran, kita belum tahu apakah pemilihan akan selesai, tetapi jika masyarakat membawa kami ke putaran kedua, kami juga akan menghargainya,” kata Erdogan kepada para pendukungnya dalam pidato di luar markas besar partainya AKP di Ankara.
Berdasarkan data awal dari kantor berita swasta ANKA dengan total 99,78% suara yang terhitung, Erdogan mendapatkan 49,25% suara, sedangkan Kemal Kilicdaroglu memperoleh 45,05%. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara di atas 50 persen, maka akan diadakan pemilihan putaran kedua.
Oposisi menyatakan bahwa Turki kemungkinan akan mengadakan putaran kedua. Wali Kota Ankara, Mansur Yavas, yang merupakan kader Partai CHP yang dipimpin oleh Kilicdaroglu, menyatakan bahwa putaran kedua pada tanggal 28 Mei mendatang “sangat mungkin” terjadi karena suara Erdogan tidak akan melebihi 50% berdasarkan tren data dari kantor berita independen ANKA dan kantor berita pemerintah Anadolu. Yavas berbicara di televisi Turki bersama Ketua Partai CHP wilayah Istanbul, Ekrem Imamoglu.
Imamoglu menyatakan bahwa masih terdapat lebih dari 7 juta suara yang belum dihitung, dan menambahkan bahwa hasil pemilihan dapat berubah menguntungkan Kilicdaroglu pada Senin pagi.