WartaJuara.com – Masih banyaknya kebutuhan anggaran untuk sektor pendidikan jadi sorotan DPRD Samarinda. Melalui Komisi IV para wakil rakyat meminta agar pemkot bisa membuka komunikasi dengan Pemprov Kaltim. Tujuannya agar ada bantuan anggaran untuk sektor pendidikan.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan, kebutuhan anggaran di sektor pendidikan memang masih sangat kurang. Untuk urusan gedung sekolah saja, masih ada kelurahan di Samarinda yang tidak memilikinya. “Baik itu tingkat SMP maupun SMA sederajat. Sehingga murid di kawasan tertentu kesulitan memilih sekolah,” ungkap Puji, sapaan akrabnya.
Sepengetahuan dirinya, selama ini dalam postur APBD, melalui bantuan keuangan (bankeu) Pemprov Kaltim belum pernah menyentuh sektor pendidikan. Baik itu terkait dengan urusan pembangunan fisik maupun non fisik. “Untuk itu kami menyarankan agar ada kerja sama terkait sektor pendidikan melalui bankeu Pemprov Kaltim,” tuturnya.
Begitu pula dengan urusan sumberdaya manusia, dalam hal ini guru honorer. Selama ini beban pembiayaan masih ditanggung APBD Samarinda. Sementara bisa saja insentif guru honorer ini ditambah melalui dana bankeu tersebut. “Jika kesejahteraan guru bisa ditingkatkan, dampaknya akan memengaruhi kualitas pendidikan pula,” beber politikus Demokrat ini.
Oleh karena itu, ia berharap agar ada komunikasi yang dilakukan Pemkot Samarinda kepada Pemprov Kaltim. Dinas Pendidikan pun diharapkan bisa berperan aktif terkait masalah ini. Mungkin bisa dengan mengajukan usulan untuk bisa dibantu melalui Bankeu Pemprov Kaltim. “Karena selama ini Disdik juga cenderung pasif. Makanya kami harap ada upaya untuk mendorong hal itu,” tandasnya. (adv/bct)