WartaJuara.com – Sorotan tajam mengenai kinerja PDAM masih terus berdatangan. Sebagai satu-satunya penyedia air bersih untuk warga, kontribusi perusahaan daerah itu masih dianggap minim
Anggota DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting yang angkat suara mengenai masalah tersebut. Ia mendapat keluhan dari warga di Jalan M Yamin yang belum menikmati air bersih secara merata. Sepertu di RT 11 yang telah menerima aliran air, namun di RT 9 dan 10 masih menggunakan air sumur. Kondisi ini membuktikan bahwa warga belum sepenuhnya mendapatkan air bersih.
“Sumber daya air harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Joni.
Sementara ia berpendapat sesuai Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, Sumber Daya Alam (SDA) seharusnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Maka sudah selayaknya ada upaya dari pemkot untuk menyediakan air bersih bagi warga. “Itu sudah jadi kewajiban pemerintah menyediakan akses air bersih bagi warganya,” imbuhnya.
Ia pun meragukan predikat Kota Tepian sebagai kota besar. Pasalnya warga yang bermukim di tengah kota saja masih ada yang tidak kebagian air bersih. Menurutnya sebutan kota besar dan layak huni tidak sesuai dengan realita yang ada.
“Apalagi, Samarinda akan menjadi salah satu kota penyangga IKN. Kondisi ini sangat memprihatinkan,” sebutnya.
Politikus Demokrat ini membandingkan dengan kota-kota besar lainnya. Seperti Depok, Tanggerang dan Bogor, selaku kota satelit bagi Jakarta. Akses air bersih sangat mudah didapatkan dan tidak banyak warga yang mengeluh. Padahal kota tersebut jauh akan sumber air.
Artinya, masalah geografis bukanlah halangan. Namun, Ginting juga melihat kontribusi PDAM untuk masyarakat masih minim.
“Jika memang ada kontribusinya, tunjukkan kepada kami,” tandasnya. (adv/bct)