WartaJuara.com – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemprov Kaltim mengupayakan harga tiket pesawat tetap stabil. Bahkan harga diupayakan bisa turun hingga 10 persen dari harga normal.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengatakan, kebijakan ini sebenarnya arahan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan yang meminta harga tiket ditekan hingga 10 persen. Penurunan harga tiket di musim liburan Nataru itu didapat dengan meratakan harga avtur di seluruh bandara di Indonesia. “Jadi ini memang arahan pemerintah pusat. Kami akan upayakan ini dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim akan siapkan tim khusus untuk urusan ini,” ucap Akmal Malik, beberapa waktu lalu.
Selain kebijakan dari pusat itu, pemprov juga akan membuka komunikasi dengan pengelola bandara yang ada di Bumi Etam. Tujuannya untuk meminta pengelola bandara bisa memberi parkir dan garbarata gratis kepada tiap maskapai. Sehingga dengan begitu harga tiket pun diharapkan tidak melonjak nantinya. “Kami akan coba komunikasi dan Dishub Kaltim yang melakukan pertemuan,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dishub Kaltim, Lisa Hasliana mengatakan, dalam waktu dekat Dishub akan membentuk tim khusus untuk memantau harga tiket selama Nataru. Tim ini selain akan melakukan komunikasi dengan pengelola bandara juga menyiapkan potensi lain untuk menurunkan harga tiket ini. “Persoalan harga tiket ini sudah jadi arahan pemerintah pusat. Jadi tim yang kami bentuk ini akan langsung bekerja memantau harga tiket pesawat,” ujar Lisa.
Ia juga mencoba langkah lain guna menahan laju lonjakan harga tiket pesawat ini. Usulan terkait subsidi blokseat coba diapungkan, tapi Pemprov Kaltim belum siapkan anggaran terkait rencana tersebut. Skema ini dalam arti lain, Pemprov Kaltim membeli kursi pesawat dengan kuota tertentu agar keterisian pesawat tiap maskapai terpenuhi. “Masih kami kaji dan melihat lagi peluang subsidi blokseat ini,” tuturnya.
Dengan terisinya kuota penerbangan, diharapkan harga tiket tidak dinaikkan pihak maskapai. Peluangnya bisa memakai dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Kaltim. Tetapi semuanya masih coba dikaji terlebih dulu oleh Dishub Kaltim. “Kami akan coba lewat bantuan CSR. Intinya kami siap untuk menahan lonjakan harga tiket pesawat selama Nataru,” pungkasnya. (bct)