WartaJuara.com – Ghana resmi dinyatakan bangkrut, hal ini diumumkan oleh Menteri Keuangan Ghana, Ken Ofori-Atta, dalam sebuah konferensi pers.
Ghana dinyatakan bangkrut karena gagal membayar utang luar negeri (ULN) sebesar US$2 miliar. Utang tersebut jatuh tempo pada 2023.
Ken Ofori-Atta mengatakan bahwa Ghana telah berusaha untuk menghindari kebangkrutan dengan melakukan berbagai upaya, seperti restrukturisasi utang dan peningkatan penerimaan pajak. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
Bangkrutnya Ghana merupakan pukulan telak bagi perekonomian Afrika. Ghana merupakan salah satu negara Afrika dengan ekonomi terbesar.
Selain Ghana, terdapat 24 negara lain yang terancam bangkrut. Negara-negara tersebut antara lain:
- El Salvador
- Tunisia
- Pakistan
- Mesir
- Kenya
- Argentina
- Ukraina
- Bahrain
- Lebanon
- Sri Lanka
- Suriname
- Angola
- Ethiopia
- Zambia
- Belarus
- Belize
- Madagascar
- Guinea
- Mozambique
- Pakistan
Negara-negara tersebut terancam bangkrut karena berbagai faktor, seperti utang yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan inflasi yang tinggi.
Bangkrutnya negara-negara tersebut dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perekonomian global. Hal ini dapat menyebabkan krisis keuangan, penurunan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan pengangguran.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Bangkrutnya Ghana
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebangkrutan Ghana, antara lain:
- Utang yang tinggi: Ghana memiliki utang luar negeri yang tinggi, yaitu sebesar US$39 miliar pada tahun 2023. Utang tersebut merupakan beban yang berat bagi perekonomian Ghana.
- Pertumbuhan ekonomi yang melambat: Pertumbuhan ekonomi Ghana melambat dari 8,8% pada tahun 2022 menjadi 3,4% pada tahun 2023. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini membuat Ghana sulit untuk membayar utangnya.
- Inflasi yang tinggi: Inflasi di Ghana mencapai 27,6% pada tahun 2023. Inflasi yang tinggi ini membuat daya beli masyarakat Ghana menurun, sehingga mengurangi pendapatan pemerintah.
Dampak Bangkrutnya Ghana
Bangkrutnya Ghana memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perekonomian Ghana, antara lain:
- Ketidakstabilan ekonomi: Bangkrutnya Ghana menyebabkan ketidakstabilan ekonomi di Ghana. Hal ini dapat menyebabkan penurunan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
- Pengangguran yang meningkat: Bangkrutnya Ghana dapat menyebabkan pengangguran yang meningkat. Hal ini karena pemerintah Ghana akan mengurangi pengeluarannya untuk mengurangi utang.
- Kemiskinan yang meningkat: Bangkrutnya Ghana dapat menyebabkan kemiskinan yang meningkat. Hal ini karena pendapatan masyarakat Ghana menurun.
Penanganan Bangkrutnya Ghana
Pemerintah Ghana telah mengambil langkah-langkah untuk menangani kebangkrutan, antara lain:
- Restrukturisasi utang: Pemerintah Ghana telah meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk restrukturisasi utang.
- Peningkatan penerimaan pajak: Pemerintah Ghana akan meningkatkan penerimaan pajak untuk mengurangi utang.
- Pengurangan pengeluaran pemerintah: Pemerintah Ghana akan mengurangi pengeluaran pemerintah untuk mengurangi utang.
Penanganan kebangkrutan Ghana akan menjadi tantangan bagi pemerintah Ghana. Hal ini karena Ghana harus melakukan berbagai reformasi untuk memperbaiki perekonomiannya.