WartaJuara.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada investasi asing yang masuk ke proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Kamis (13/6).
Bahlil menjelaskan bahwa saat ini investor asing belum masuk ke IKN karena infrastruktur untuk memasuki klaster pertama belum selesai 100 persen. Klaster pertama IKN mencakup kawasan inti pemerintahan, seperti presiden dan wakil presiden, serta lembaga tinggi negara termasuk MPR, DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan BPK. Bahlil mengatakan, pemerintah masih melakukan percepatan agar infrastruktur tersebut selesai dibangun.
“Kami terus berkomunikasi dengan beberapa pihak dari luar negeri yang menunjukkan ketertarikan mereka untuk berinvestasi di IKN. Namun, hingga saat ini belum ada yang benar-benar terealisasi,” ujar Bahlil. Ia menambahkan bahwa rencananya, investor asing baru akan masuk ke IKN ketika pembangunan ibu kota yang baru memasuki tahap II.
“Jadi, kalau ditanya investasi di IKN ada atau tidak, semuanya dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),” ujar Bahlil. “Untuk sementara, (investor) asingnya kapan? Mereka sudah melakukan komunikasi dengan kita kapan mereka bisa memulai. Tapi, kita katakan bahwa setelah tanggal 17 Agustus (2024) baru kita lihat karena infrastruktur mereka di klaster kedua itu baru bisa di-clear-kan,” tambahnya.
Meskipun belum ada investasi asing yang terealisasi, Bahlil memastikan bahwa pembangunan IKN akan tetap berjalan sesuai rencana. Pemerintah telah mengalokasikan dana yang signifikan dari APBN serta mendapatkan dukungan dari berbagai sumber pembiayaan domestik. Bahlil juga menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan berbagai insentif bagi para investor yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. “Kami menawarkan sejumlah insentif, termasuk kemudahan perizinan dan fasilitas fiskal, untuk menarik lebih banyak investasi asing,” jelasnya.
Sebagai penutup, Bahlil menyatakan optimisme bahwa investasi asing akan mulai mengalir dalam waktu dekat seiring dengan kemajuan proyek dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan melampirkan secara tertulis kepada DPR daftar perusahaan yang sudah menjalin MoU dengan OIKN. “Kami yakin bahwa IKN akan menjadi magnet bagi investasi asing di masa mendatang,” tutup Bahlil.