WartaJuara.com – Partai Golkar sedang diterpa dinamika politik internal saat ini. Ketua DPP Golkar, Airlangga Hartarto bahkan harus mengundurkan diri. Tetapi kondisi itu dipastikan tidak berpengaruh besar ke tingkat daerah. Termasuk terhadap persiapan pemenangan pilkada tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPD Golkar Kaltim, M Husni Fahruddin. Menurutnya kader partai berlambang beringin itu sudah kenyang akan kondisi serupa. Hasilnya sejauh ini Golkar tetap solid di daerah. “Saya yakin kondisi bisa berjalan baik. Karena kami sudah sering hadapi yang seperti ini,” ucap Ayub, sapaan akrabnya.
Berbagai badai politik kerap menghantam Golkar, baik dari era di era orde baru pada masa kepemimpinan Akbar Tanjung. Dualisme saat dinahkodai Abu Rizal Bakrie, serta jeratan kasus hukum Setya Novanto. Semua tetap tak memengaruhi performa Golkar di kontestasi pemilihan.
Ayub mengatakan, kader partai yang identik dengan warna kuning ini taat dan patuh kepada keputusan DPP dan musyawarah nasional luar biasa nanti. Sejauh ini pengurus Golkar di daerah hanya diminta fokus pada pilkada serentak yang digelar November nanti. “Jadi kami tetap solid, dan tetap menyiapkan pilkada mendatang,” imbuhnya.
Golkar secara nasional punya target bisa mengantarkan minimal 60 persen pasangan calon yang diusung menang di Pilkada, dari provinsi atau kabupaten/kota.
“Terlepas dari mundurnya Pak Airlangga, struktur pengurus di DPP yang lain masih bertugas, sehingga roda organisasi masih berjalan seperti biasa,” tegasnya.
Sementara itu untuk rekomendasi pengusungan paslon di Pilkada Kaltim saat ini juga masih berjalan. Diungkap Ayub, dari 11 jenis Pilkada se-Kaltim, Golkar hanya belum menentukan arah dukungan untuk empat pilkada kabupaten/kota.
“Untuk pilkada yang belum ada rekomendasinya empat daerah. Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Samarinda. Kabupaten/kota lain dan Pilgub sudah,” singkatnya. (bct)